Minggu, 14 November 2010

SAVE OUR EARTH

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dari Bumi 's-udara dekat permukaan dan lautan sejak pertengahan abad ke-20 dan diproyeksikan kelanjutan nya. Menurut 2007 Laporan Penilaian Keempat oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), suhu permukaan global meningkat 0,74 ± 0,18 ° C (1,33 ± 0,32 ° F ) selama abad ke-20. Kebanyakan dari suhu yang diamati meningkat sejak pertengahan abad ke-20 telah disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca , yang dihasilkan dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi .peredupan Global , akibat dari meningkatnya konsentrasi atmosfer aerosol yang memblokir sinar matahari dari mencapai permukaan, telah sebagian balas efek pemanasan disebabkan oleh gas rumah kaca. Model iklim proyeksi diringkas dalam laporan IPCC terbaru menunjukkan bahwa global suhu permukaan kemungkinan akan meningkat lebih lanjut 1,1-6,4 ° C (2,0-11,5 ° F) selama abad ke-21. Ketidakpastian dalam perkiraan ini muncul dari penggunaan model dengan berbeda kepekaan terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan penggunaan yang berbeda perkiraan emisi gas rumah kaca di masa mendatang . Peningkatan suhu global akan menyebabkan permukaan air laut naik dan akan mengubah jumlah dan pola curah hujan , mungkin termasuk perluasan dari subtropis gurun . Pemanasan diharapkan akan terkuat di Kutub Utara dan akan dikaitkan dengan terus mundur dari gletser , lapisan es dan lautan es .  kemungkinan efek lain termasuk perubahan dalam frekuensi dan intensitas cuaca ekstrim peristiwa, kepunahan spesies , dan perubahan dalam hasil pertanian . Pemanasan dan perubahan terkait akan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah di seluruh dunia, meskipun sifat dari variasi regional tidak menentu. Sebagai akibat dari peningkatan karbon dioksida kontemporer di atmosfer, lautan telah menjadi lebih asam , sebuah hasil yang diperkirakan untuk melanjutkan. 
konsensus ilmiah adalah bahwa anthropogenic pemanasan global yang terjadi. Meskipun demikian, politik dan debat publik terus berlanjut. Protokol Kyoto bertujuan menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca untuk mencegah "gangguan antropogenik yang berbahaya". Pada November 2009, 187 negara telah menandatangani dan meratifikasi protokol.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Global_warming
 
http://www.globalindoprima.com/ 

KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan adalah pendekatan lain yang dapat dilakukan untuk memahami kepemimpinan yang sukses dengan cara memusatkan diri pada apa yang dilakukan seorang pemimpin melalui gayanya. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya.
Secara relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu :
1. Gaya kepemimpinan Otokratis
Adalah gaya kepemimpinan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.      Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin
b.      Teknik-teknik dan langkah-langkah kegiatan di dikte di dikte oleh atasan setiap waktu
c.       Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bersama setiap anggota
d.      Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecammannya terhadap kerja setiap anggota
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Adalah gaya kepemimpinan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.      Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
b.      Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis,pemimpin mengarahkan dua atau lebih alternatif prosedure yang dapat dipilih.
c.       Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dalam pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
d.      Pemimpin adalah obyektif atau ”fact Minded”.
3. Gaya kepemimpinan Laissez Faire
Adalah gaya kepemimpinan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.      Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin
b.      Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya
c.       Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas
d.      Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

Organisasi informal dapat disebut sebagai suatu bayangan daro organisasi formal. Meskipun organisasi informal merupakan refleksi organisasi formal, tetapi terdapat perbedaan cirri-ciri organisasi yang menonjol, secara lebih khusus Argyris mengemukakan empat bidang utama yang membedakan organisasi formal dan organisasi informal, yaitu sebagai berikut ini :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi
Dalam organisasi formal hubungan di antara orang-orang ditentukan sedangkan dalam hubungan informal sangat tergantung pada berbagai kebutuhan para anggota.
2. Kepemimpinan
Para pemimpin ditetapkan dan ditunjukan dalam formal, serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian dan Keperilakuan
Organisasi-organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui balas jasa dan hukuman.Di lain pihak, kelompok-kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan
Karena kemampuan pada organisasi formal berhubungan dengan balas jasa dan hukuman, para bawahan formal lebih tergantung dari para anggota kelompok informal.
Adapun alasan utama terbentuknya organisasi informal adalah karena adanya kebutuhan-kebutuhan penting yang bersifat manusiawi (human needs ) yang harus dipenuhi dan ternyata tidak dapat dipenuhi oleh organiasi formal.
Berikut ini kebutuhan-kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal :
  1. Kebutuhan Sosial
  2. Rasa memiliki dan Pengenalan diri
  3. Pengetahuan tentang perilaku yang diterima
  4. Perhatian (simpati)
  5. Bantuan dalam pencapaian tujuan
  6. Kesempatan berpengaruh dan berprestasi
  7. Pelestarian nilai-nilai budaya
  8. Komunikasi dan informasi
Disamping itu ada beberapa karakteristik khusus dalam organisasi informal, yaitu :
  1. Standart perilaku
  2. Tekanan untuk menyesuaikan diri
  3. Kepemimpinan informal
  4. Sistem status
Dalam banyak hal, organisasi informal membantu organisasi formal, dan tanpa adanya organisasi informal, organisasi formal akan menghadapi hambatan-hambatan yang lebih berat. Melihat hal tersebut, maka bisa disimpulkan secara garis besar mengenai manfaat organisasi informal, yaitu :
  1. Sebagai pendukung tujuan organisasi
  2. Sebagai alat komunikasi tambahan
  3. Sebagai alat pemuas kebutuhan sosial
  4. Dapat membantu manajer yang kurang mampu
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :
1. Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.
2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks

Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

Perbedaan dari tata kerja, sistem kerja, dan prosedur kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tata Kerja Sistem Kerja Prosedure Kerja
Merupakan Cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil Merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedure yang menjadi satu Merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai darimana asalnya dan mau menuju kemana, serta kapan pekerjaan tersebut akan selesai, maupun alat apa yang digunakan untuk meyelesaikan pekerjaan tersebut.
Tujuan dari tata kerja adalah agar bisa tercapai tingkat efisien yang maksimal Tujuan dari Sistem Kerja adalah agar terbentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Tujuan dari prosedure Kerja adalah agar semua prosdure yang ada dapat terdefinisi dengan baik, sehingga meningkatkan fungsi efektif dengan maksimal.